Masyarakat Indonesia secara luas sudah cukup tahu yang namanya penyakit demam berdarah. Penyakit ini biasa disebut Demam Berdarah Dengue (DBD) atau penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk. Penyakit ini dikenal dengan gejalanya yang sangat khas, yaitu suhu tubuh tinggi atau panas sekaligus nyeri sendi, sakit kepala, otot, tulang, dan sakit area belakang mata.
Pada saat ini, gejala khas pada Demam Berdarah Dengue (DBD) tersebut juga terdapat atau sama dengan Virus Corona atau Covid-19. Sebagai virus yang baru berusia beberapa bulan, masih banyak sifat dari SARS-COV-2 (penyebab COVID-19) yang belum diketahui. Hal ini membuat gejala penyakit ini seringkali dianggap sebagai gejala penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Tidak banyak yang tahu, perbedaan DBD dan corona sebenarnya tipis.
Berikut ini perbedaan gejala antara DBD dan virus Corona :
1. Demam Berdarah Dengue (DBD)
Gejala pada penyakit DBD ini biasanya mulai bisa terlihat dalam waktu 4-6 hari setelah penularan terjadi. Gejala yang muncul yaitu:
– Demam tinggi secara mendadak
– Muntah-muntah
– Mual
– Sakit kepala yang sangat kuat
– Kelelahan atau mudah lelah
– Rasa sakit yang muncul di belakang mata
– Nyeri pada otot dan persendian tulang
– Muncul ruam pada kulit, yang akan muncul 2-5 hari setelah demam
– Terjadi perdarahan ringan (seperti hidung berdarah, mudah memar, dan gusi berdarah)
2. Virus Corona COVID-19
Penyakit karena infeksi virus ini dapat menyerang tubuh, misalnya pada hidung, sinus, dan tenggorokan bagian atas. Gejalanya terdiri dari:
– Demam
– Batuk
– Sesak napas
– Pilek atau hidung berlendir
– Sakit tenggorokan
Saat virus Corona menginfeksi saluran pernapasan bagian bawah (tenggorokan dan paru-paru), maka dapat menyebabkan terjadinya pneumonia. Biasanya menyerang orang-orang yang lanjut usia, imunitas yang lemah, dan memiliki penyakit bawaan misalnya penyakit jantung dan lain-lain.
Penyebab Demam Berdarah
Penyakit demam berdarah disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Kedua nyamuk dapat menggigit di pagi hari sampai sore menjelang petang. Penularan terjadi saat nyamuk menggigit dan menghisap darah seseorang yang sudah terinfeksi virus dengue, ketika nyamuk tersebut mengigit orang lain, maka virus akan tersebar. Hal tersebut terjadi karena nyamuk berperan sebagai medium pembawa (carrier) virus dengue tersebut.
Pencegahan
Pengasapan atau fogging bermanfaat membunuh nyamuk Aedes dewasa untuk mencegah penyebaran demam berdarah. Hingga kini, belum ada vaksin atau obat antivirus bagi penyakit ini. Tindakan paling efektif untuk menekan epidemic demem berdarah adalah dengan mengontrol keberadaan dan sedapat mungkin menghindari vector nyamuk pembawa virus dengue. Pengendalian nyamuk tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metode yang tepat, salah satunya yaitu menjaga kebersihan lingkungan yang dapat dilakukan dengan mengendalikan vektor nyamuk.
Berdasarkan hal menjaga kebersihan lingkungan dan mengendalikan serta memutus mata rantai perkembangan vektor nyamuk, PT. Indo Tekhnoplus sebagai distributor Kesehatan Lingkungan berusaha memberikan solusi terbaik untuk masyarakat pada umumnya dan instansi yang berwenang pada khususnya, dengan menghadirkan produk-produk untuk pencegahan dan pengendalian vektor nyamuk, yaitu mesin fogging yang terdapat pada alat Sanitarian/Kesling Kit dan alat Surveillance Vektor Kit.
Untuk lebih jelasnya mengenai produk – produk tersebut, dapat dilihat pada web kami di dalam kategori Sanitasi Lingkungan.