Ciri-Ciri Daging Ayam Glonggongan, Daging Ayam Tiren & Daging Ayam Berformalin

Daging ayam adalah sumber protein hewani yang mudah didapat dan relatif lebih murah dibandingkan dengan daging sapi dan merupakan salah satu pangan yang umum di kalangan masyarakat Indonesia dengan berbagai variasi masakan.

Saat membeli daging ayam, kesegaran daging ayam menjadi faktor penting yang harus diperhatikan karena belakangan ini marak beredar informasi mengenai oknum pedagang yang mencoba mengambil keuntungan dengan menjual daging ayam yang tidak segar dengan ‘diakali’ agar tampak seperti daging ayam segar. Perilaku tersebut tentu saja sangat merugikan dan membahayakan konsumen yang mengkonsumsinya, berbagai jenis kecurangan tersebut antara lain ; Daging ayam glonggongan (suntik), Daging ayam bangkai (tiren), dan Daging ayam berformalin.

Untuk meningkatkan kewaspadaan konsumen terhadap kecurangan tersebut, maka berikut ini ciri-ciri dari berbagai jenis penyimpangan daging ayam :

1.  DAGING AYAM GLONGGONGAN (SUNTIK)

Daging ayam glonggongan adalah karkas ayam yang disuntik dengan air, agar terlihat lebih gemuk, berisi dam bila ditimbang menjadi lebih berat.

Ciri-ciri daging ayam glonggongan adalah :

  • Daging ayam terlihat lebih basah
  • Tekstur lebih lembek karena adanya air di bawah lapisan kulit
  • Bila daging diangkat maka akan meneteskan air
  • Bila daging diiris secara melintang dapat mengeluarkan air

2.  DAGING AYAM BANGKAI (TIREN)

Istilah “tiren” adalah singkatan dari mati kemaren, yaitu ayam yang sudah mati dalam transportasi atau ayam yang telah mati dari kandang namun tetap dipotong dan dijual

Ciri-ciri ayam tiren adalah :

  • Warna pucat, kebiruan dan merah
  • Pada kulit terdapat bercak darah pada bagian kepala, leher, punggung, sayap dan dada
  • Bau menyengat, agak amis dan terkadang bau darah/busuk
  • Jika dipegang, konsistensi otot dada dan paha lembek
  • Pembuluh darah di daerah leher dan sayap penuh darah
  • Bagian dalam karkas dan serabut otot berwarna kemerahan
  • Terdapat luka penyembelihan yang tidak sempurna. Penyembelihan yang sempurna akan meninggalkan bekas luka sembelih yang lebar, membentuk setengah lingkaran pada leher. Luka sembelih akan susah bila ditarik kembali ke posisi normal seperti sebelum disembelih karena secara normal, ayam yang disembelih akan meregangkan leher dan kepalanya, sehingga luka sembelih akan melebar. Penyembelihan yang tidak sempurna biasanya ditandai dengan bekas luka sembelih yang sempit dan tidak terpotongnya 3 saluran (nafas, udara dan makanan).
  • Bentuk ayam lebih kecil dari Normal. Ayam broiler yang kurus atau bentuknya lebih kecil dari normal, tapi sudah dipotong dan dijual untuk dikonsumsi, patut dicurigai sebagai ayam yang belum siap panen tapi sudah dijual. Penyebabnya bisa saja karena ayam tersebut terkena penyakit, atau bahkan mati sebelum waktu panen. Jadi lebih baik menghindari membeli ayam broiler yang mengalami kekurusan atau bentuknya lebih kecil dari normal

3.  DAGING AYAM BERFORMALIN

Daging ayam berformalin adalah daging ayam yang ditambahkan dengan bahan kimia yaitu formaldehyde.

Ciri-ciri ayam berformalin :

  • Warna kulit lebih putih
  • Jika diraba kulit terasa lebih kesat
  • Tercium bau kimia
  • Tidak dihinggapi lalat

Sumber: https://disnakeswan.lebakkab.go.id/ciri-ciri-daging-ayam-glonggongan-daging-ayam-tiren-daging-ayam-berformalin