Tingkat Polusi Udara di Jakarta Memburuk Selama PPKM Darurat dan Level 4

Selama masa Penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat maupun Level 3 dan 4 sejak 3 Juli 2021, kegiatan masyarakat sangat dibatasi. Dengan adanya pembatasan seharusnya polusi udara terutama di kota besar seperti Jakarta, seharusnya berkurang.

 

Faktanya, kebijakan PPKM dipastikan tidak membawa perubahan yang signifikan pada kualitas udara Kota Jakarta. Polusi udara di wilayah Jakarta dilaporkan justru semakin memburuk  Padahal, pengendalian terhadap pencemaran udara berperan penting dalam mengurangi jumlah pasien ataupun angka kematian akibat Covid-19.

 

Menurut Bondan Andriyanu dari Greenpeace Indonesia, mereka membandingkan data yang didapat dari Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Juni dan Juli 2021. Berdasarkan status Baku Mutu Udara Ambient (BMUA) PM 2,5 di stasiun pemantau kualitas udara (SPKU) milik DKI dan kantor Kedubes Amerika Serikat (AS), kandungan polusi udara pada Juli 2021 lebih tinggi dibandingkan Juni 2021.

 

“Sepanjang Juli lalu menunjukkan peningkatan sampai 4–6 kali lipat dibanding pada bulan Juni,” terang Bondan dalam Media Briefing Koalisi Ibukota, Selasa, 10 Agustus 2021. Dia menambahkan, terlihat juga bahwa konsentrasi PM 2.5 saat PPKM Darurat masih lebih tinggi dibandingkan saat diberlakukannya PPKM Mikro.

 

Hal menarik terjadi pada kandungan PM 2,5 di titik Bundaran HI, Jakarta Pusat. Berdasarkan data, kandungan PM 2,5 pada Juli 2021 lebih rendah dibandingkan Juli 2019. Namun, angka tersebut masih jauh lebih tinggi dibandingkan Juni 2021.

 

“Hal tersebut terjadi akibat curah hujan di titik Bundaran HI pada Juni 2021 lebih tinggi dibandingkan Juli 2021,” ucapnya. Hal itu bisa membantu pencucian atau peluruhan partikel halus di udara.

 

“Namun secara sekilas memang polusi udara di Jakarta ini sangat erat faktor cuacanya. Jadi kalau tidak ada hujan polusi udara meningkat, namun ketika terjadi hujan polutan tercuci,” sambungnya. Selain itu, Bondan menjelaskan, faktor mobilitas warga juga disebut ikut berperan dalam mengurangi tingkat polusi udara.

 

Sumber : https://www.liputan6.com/lifestyle/