FDA Perluas Pengujian Residu Obat pada Produk Olahan Susu

Pejabat kesehatan AS mengatakan The Food and Drug Administration (FDA) sedang giat meninjau nilai residu bahan kimia pada susu yang dijual kepada konsumen. Hal ini dinilai sebagai salah satu langkah besar dalam menghapus kekhawatiran konsumen tentang kesehatan pangan.

Hingga kini, FDA giat menelusuri residu bahan kimia apa saja yang terkandung dalam susu pabrik. Program ini akhirnya dilakukan kembali setelah vakum selama 23 tahun lamanya. Setidaknya, ada empat dari enam zat obat-obatan beta-lactam atau kelompok antibiotik yang paling umum digunakan di peternakan sapi perah yang ditemukan oleh FDA di dalam produk olahan susu sapi. Bahan kimia tersebut di antaranya penicillin, ampicillin and amoxicillin. Selain itu adanya temuan flunixin untuk obat anti nyeri, florfenicol untuk obat anti mikroba, dan tulathromycin untuk obat untuk mengobati penyakit pernapasan kian memperburuk kualitas produk olahan susu sapi.

“Ada keburukan untuk mencari tau apa saja kandungan dalam susu yang tak pernah kita tahu selain beta-lactam,” ucap Stephen Beam, pemimpin dewan eksekutif National Conference on Interstate Milk Shipments (NCIMS), dikutip dari Reuters, Rabu (20/5/2015).

Kelompok nirlaba dari beberapa negara bagian dan perwakilan industri susu pernah meminta FDA meninjau tes residu bahan kimia pada tahun 2008. Masyarakat di AS menunjukkan kegelisahan mereka seputar penggunaan obat-obatan seperti antibiotik demi mengontrol hormon pada hewan penghasil pangan.
FDA menemukan penggunaan obat pada hewan pengasil pangan sama sekali tidak merugikan konsumen. Lembaga ini mengatakan bahwa susu di AS umumnya aman. Pada bulan Maret 2012, FDA’s Center for Veterinary Medicine merilis hasil survei dari hampir 2.000 sampel susu yang telah dikumpulkan dari seluruh belahan dunia dan diuji untuk kemungkinan tercemar residu dari 31 obat.

Sementara 99 persen dari sampel tidak bisa dilacak kadar residunya, hanya 1 persen yang dapat diidentifikasi dan mengandung enam obat ilegal yang seharusnya tidak terkandung pada susu. Sebagai tindak lanjut, FDA telah memberi evaluasi pada pabrik susu soal keamanan obat-obatan untuk kesehatan manusia.

Setelah survei ini dilakujan, FDA akan bekerja sama dengan NCIMS untuk memperketat peredaran susu mentah yang mengandung residu kimia. “Sebab sudah pasti konsumen pasti tidak mungkin mau mengonsumsi susu yang sudah tercemar dengan obat-obatan” tutur David Plunkett, seorang pengacara di bidang keamanan pangan dari Center for Science in the Public Interest.

 

Sumber : https://health.detik.com/berita-detikhealth/